BAB
I
PENDAHULUAN
A.
Latar
Belakang Masalah
Teknologi berasal dari istilah teckne yang
berarti seni (art ) atau keterampilan (skill ). Menurut
Dictionary of Science, teknologi adalah penerapan pengetahuanteoritis pada
masalah-masalah praktis. Teknologi mencakup kegiatan produksi,pemakaian dan pemeliharaan piranti kehidupan.
Namun, setelah terjadi prosesindustrialisasi pada abad
18, pengertian teknologi mengalami perubahan
yangpokoknya bertitik tolak dari pengertian penerapan ilmu bagi
kesejahteraan hidup.Namun, akhirnya pengertian teknologi menjadi semakin luas,
yakni mencakupbidang sosial, yang sering
disebut dengan “ the social
technology development ” (teknologi sosial pembangunan).[1]
Selanjutnya Santosa mengemukakan,
untuk membatasipengertian teknologi yang masih luas bidangnya, maka
pengertian teknologi dapat diartikan sebagai berikut :
1. Teknologi
sebagai Barang Buatan
Pengertian
teknologi yang tertua, sangat sederhana, dan yang paling umumdikenal orang ialah
barang buatan manusia. Barang buatan itu
biasanyadilawankan dengan
benda alam. Misalnya sebatang kayu dari pohon
yangtumbang adalah suatu benda alam. Kalau kemudian batang kayu dari
pohon itudipotong, dipahat, dibentuk, dan dilakukan penggarapan lainnya oleh
manusiasehingga menjadi sebuah perahu yang digunakan untuk menyeberangi sungai,maka
batang kayu itu berubah menjadi barang buatan yang disebut teknologi.Manusia
pada dasarnya lemah, sehingga ia
menciptakan alat untuk memperpanjang
organ tubuh sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan. Barang-barang
buatan itu, selain untuk keperluan mempertahankan hidup sehari-hari,
jugasebagai sarana untuk maksud keagamaan dan mengungkapkan seni.
2. Teknologi
sebagai Kegiatan Manusia
Kegiatan
manusia yang termasuk pengertian teknologi, pada pokoknya dapatdibedakan dalam dua jenis, yaitu membuat dan
menggunakan. Membuat adalahkegiatan merancang dan menciptakan suatu
barang buatan, sedang menggunakanadalah melakukan suatu kegiatan sesuai dengan
fungsi suatu barang buatan yangtelah dibuat.Jadi,
yang dimaksud teknologi merupakan kegiatan manusia. Namun, tidak setiap
kegiatan manusia adalah teknologi, melainkan
hanya kegiatan yangmempunyai dua ciri pokok, yaitu efisien
dan bertujuan tertentu.
3. Teknologi
sebagai Kumpulan Pengetahuan
Pengetahuan
dipelajari manusia, baik dari pengalaman sendiri maupun darisumber lain, untuk
dapat melakukan kegiatan yang merupakan
teknologi.Pengertian teknologi sebagai kumpulan
pengetahuan, melengkapi pengertianteknologi
sebagai barang buatan dan sebagai kegiatan manusia yang efisien danbertujuan.Pengertian
teknologi sebagai kumpulan pengetahuan dapat dibedakan menjadidua macam, yaitu pengetahuan yang masih bersifat
tradisional sebelum terjadiindustrialisasi dan pengetahuan yang telah bercorak
modern dalam masyarakatindustri untuk memproduksi berbagai barang dan
jasa.
4. Teknologi
sebagai Kebulatan Sistem
Pembahasan
yang bulat dan menyeluruh akan tercapai kalau teknologi ditinjausebagai suatu
sistem. Ini berarti, teknologi dibahas sebagai suatu kebulatan
unsur-unsur yang saling berkaitan dan bertalian
timbal balik dengan lingkungansekelilingnya. Peter Drucker
berpendapat bahwa teknologi harus dianggapsebagai suatu sistem, yaitu
suatu kumpulan dari satuan-satuan dan kegiatan-kegiatan yang saling
berkaitan dan saling berkomunikasi.[2]
Menurut Burhanuddin Salam,[3]
teknologi adalah penggunaan yang efisien dariilmu, keterampilan, dan bahan untuk
memproduksi benda-benda kebudayaan. Dalamteknologi,
kerja sama antara pikiran dan tangan merupakan alat yang efektif untuk memproduksi
barang.Selain itu, menurut Iskandar
Alisyahbana (1980), teknologi telah dikenalmanusia sejak jutaan tahun yang lalu karena dorongan untuk hidup yang
lebihnyaman, lebih makmur dan lebih
sejahtera. Jadi sejak awal peradaban sebenarnyatelah ada
teknologi, meskipun istilah “teknologi” belum
digunakan. Istilah“teknologi” berasal dari “techne “ atau cara dan
“logos” atau pengetahuan. Jadi secaraharfiah
teknologi dapat diartikan pengetahuan tentang cara. Pengertian teknologisendiri menurutnya adalah cara melakukan sesuatu
untuk memenuhi kebutuhanmanusia
dengan bantuan akal dan alat, sehingga seakan-akan
memperpanjang,memperkuat atau membuat lebih ampuh anggota tubuh, panca
indra dan otak manusia. Sedangkan menurut Jaques Ellul (1967) memberi arti
teknologi sebagai” keseluruhanmetode yang secara rasional mengarah dan memiliki
ciri efisiensi dalam setiap bidangkegiatan manusia” (Ardian, 2010).Untuk itu,
dapat disimpulkan bahwa pengertian teknologi secara umum, yaitu
1.
proses
yang meningkatkan nilai tambah.
2.
produk
yang digunakan dan dihasilkan untuk memudahkan dan meningkatkan kinerja.
3.
Struktur
atau sistem di mana proses dan produk itu dikembangkan dandigunakan.
B.
Rumusan
masalah
Dari uraian
latar belakang di atas maka dapat
diambil beberap permasalahan antara lain:
1. Bagaimana
perkembangan teknologi di zaman purba?
2. Apa
bukti adanya teknologi di zaman purba?
C.
Tujuan
penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini
adalah:
1. Untuk
mengetahui bagaimana perkembangan teknologi di zaman purba
2. Untuk
mengetahui apa bukti adanya teknologi di zaman purba
BAB
II
PEMBAHASAN
A.
Teknologi
pada Zaman Purba
Secara naluriah manusia yang hidupnya
pada zaman purba, selanjutnyadisebut manusia purba, yaitu sekitar 200 hingga 100 ribu
tahun yang lalu,berusaha
mempertahankan hidupnya dengan cara makan dan minum benda-bendayang ada pada lingkungan mereka. Orang
laki-laki membuat alat-alat dari batuuntuk mempermudah pekerjaan mereka.
Dengan ditemukannya cara membuat api,
manusia purba mulai membuatbarang-barang dari tanah liat yang dapat
mereka gunakan untuk menyimpan bahanmakanan.Kemampuan mereka menciptakan suatu
produk yang berupa barang yangtadinya belum ada, serta kemampuan mereka
menggunakan produk tersebut untuk tujuan tertentu, merupakan
bukti bahwa mereka telah mengenal teknologi
sederhana. Dengan demikian mereka juga telah menjadi pelaku teknologi.
Dengan adanya teknologi sederhana ini kehidupan
manusia purba makinmeningkat dan mereka kemudian mengubah pola
tindakannya dari mencari umbi-umbian kepada usaha bercocok tanam.
Teknologi pengairan ladang-ladang yangmereka ciptakan dengan mengalirkan
air ke tempat-tempat yang memerlukannya membuat hasil pertanian makin
baik.Sekitar 7000 SM telah menemukan logam tembaga yang kemudian
dibuatalat-alat yang diperlukan dengan jalan memukul-mukulnya dengan batu.
Sekitar tahun 4000 SM logam tembaga dibentuk
menjadi peralatan dengan caradipanaskan kemudian di tempa. Selanjautnya, mereka menemukan
membuatperalatan dengan memanaskan logam dengan api hingga
mencair,kemudiandituangkan ke dalam cetakan hingga menghasilkan alat
yang diinginkan. Dengandemikian teknologi pengolahan logam telah
dimulai.Besi adalah salah satu unsur yang banyak digunakan dalam perkembanganteknologi. Penggunaan besi dalam perkembangan
teknologi diawali dengan pembuatan senjata, baju perang, maupun kereta kuda
yang digunakan untuk berperang.
Setelah orang dapat membuat logam besi maka alat pengangkutan barang-barang
menggunakan roda dari besi.
Bangunan pada zaman purba seperti
candi-candi di daerah Mesopotamia atau Piramida di Mesir, dibuat dari batu dan
bata. Mereka membuatbata dari tanah liat yang dijemur atau dipanaskan
dengan api. Selain besi orang telah mampu
membuat kaca. Potongan kaca tertua ditemukan di daerah Mesir dan berasal
dari masa Firaun Mesir Amenophis I. Gelas pertama dibuat dengan dicetak.
Sekitar tahun 250 SM orang Suriah memperkenalkan teknik pembuatan
alat-alat dari gelas dengan jalan ditiup.Bukti-bukti peninggalan orang pada zaman
purba memperlihatkan bahwa sekitar tahun
4000-3000 SM orang telah menciptakan tulisan atau huruf untuk menyatakan
suatu kejadian atau peristiwa tertentu. Bangsa Sumeria di daerahMesopotamia
menciptakan huruf-huruf yang berbentuk baji dan kemudian disebut“cuneiform”.
Huruf-huruf yang digunakan oleh orang Mesir disebut “hieroglif”.[4].
Manusia purba telah mengenal teknologi, dimana untuk mempertahankan
hidupnya, awalnya mereka hidup dengan
mengandalkan tenaga mereka sendiri.Tetapi untuk memudahkan mereka dalam
melakukan perburuan binatang buas,mereka kemudian membuat alat-alat
dengan menggunakan bahan-bahan yang adadisekitarnya.
Dengan ditemukan logam dan besi, serta memiliki pengetahuanyang cukup
sehingga dapat mendesain bahan-bahan tersebut menjadi alat-alatyang bisa
digunakan sebagai senjata utama Pemburu-Pengumpul.Penemuan api merupakan hal yang sangat berkesan bagi manusia purba.Awalnya api berasal dari kilat yang menyambar
pohon. Pohon terbakar danmengeluarkan api. Mereka terus memberi
kayu pada api agar mereka selalupunya sumber api. Karena api
dianggap suatu keajaiban dimana memberi mereka cahaya, kehangatan, perlindungan
dan bisa digunakan untuk memasak. Kemudian perkembangan pengetahuan sehingga mereka menemukan cara membuat api sendiri dengan bunga api dari batu api.
Dengan penemuan api tersebut, perkembangan teknologi juga semakin meningkat dimana peralatan-peralatan
yang dibuat semakin maju, dibuat peralatan dari logam dan besi yang
dipanaskan sehingga membuat peralatan
tersebut menjadi lebih kuat untuk perlengkapan masak, senjata, bahkan
pembuatan bangunan. Manusia purba selalu
berburu dan mengumpulkan makanan dan terus-menerus berpindah-pindah, manusia
purba mulai bermukim di satu tempat dan bercocok tanam. Mereka menciptakan
komunitas tersendiri. Beberapa orang memelihara hewan dalam kandang,
sebagai ganti berburu hewan untuk makanan. Lainnya membuat kendi untuk
menyimpan susu atau benih tanaman pangan. Dan ada yang mengkhususkan diri merancang perkakas dan pakaian yang lebih
baik.Setelah manusia purba tinggal di suatu tempat, mereka memerlukan rumah
yang layak, jadi keterampilan
membuat rumah kayu berkembang. [5]
B.
Bukti-Bukti
atau Tenemuan Tentang Teknologi Zaman Purba
manusia kembali menerka rahasia sains
dan dunia. sekali lagi melangkah ke arah perkembangan teknologi. Berikut adalah
antara penemuan teknologi silam yang menunjukkan seolah-olah dunia purba lebih
maju atau menyamai kemajuan teknologi masa ini:
1.
Penemuan bateri dari Baghdad (Iraq)
Pada
1930, ahli arkeologi Austria, Dr Wilhem Konig yang menjalankan kerja
mencarigali di daerah Khujut Rabula, dekat Baghdad; menemui suatu objek aneh
tertanam di tapak itu. Objek itu terdiri
daripada silinder tembaga, batang besi serta aspal yang disusun dalam sebuah bekas
tanah liat seperti tempayan kecil setinggi 14 sentimeter (cm) dan berdiameter
delapan cm. Penyelidikan lanjutan mendapati objek aneh itu ternyata berfungsi
seperti bateri malah bateri kuno itu dianggarkan berusia 2,000 hingga 5,000
tahun lalu. Penemuan menggemparkan itu secara tidak langsung menggugat sejarah
tentang bateri yang dikatakan pertama kali dicipta pada 1800 oleh Count
Alessandro Volta.
Penemuan
itu juga secara tidak langsung menunjukkan masyarakat purba yang wujud 5,000
tahun lalu sudah menemui tenaga elektrik sekaligus ‘menafikan’ Michael Faraday
sebagai individu pertama menemui induksi elektromagnetik dan hukum elektrolisis
pada 1831. Uji kaji mendapati bateri kuno itu mampu menghasilkan tenaga
elektrik antara 1.5 volt hingga dua volt.
2.
Reaktor Nuklir
Pada
tahun 1972, ada sebuah perusahaan (Perancis) yang mengimpor biji mineral
uranium dari Oklo di Republik Gabon,
Afrika untuk diolah. Mereka terkejut dengan penemuannya, karena biji uranium
impor tersebut ternyata sudah pernah diolah dan dimanfaatkan sebelumnya.
Penemuan ini berhasil memikat para ilmuwan yang datang ke Oklo untuk suatu
penelitian,
dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebar luas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat
membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir,
Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun, setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia.
dari hasil riset menunjukkan adanya sebuah reaktor nuklir berskala besar pada masa prasejarah, dengan kapasitas kurang lebih 500 ton biji uranium di enam wilayah, diduga dapat menghasilkan tenaga sebesar 100 ribu watt. Tambang reaktor nuklir tersebut terpelihara dengan baik, dengan lay-out yang masuk akal, dan telah beroperasi selama 500 ribu tahun lamanya. Yang membuat orang lebih tercengang lagi ialah bahwa limbah penambangan reaktor nuklir yang dibatasi itu, tidak tersebar luas di dalam areal 40 meter di sekitar pertambangan. Kalau ditinjau dari teknik penataan reaksi nuklir yang ada, maka teknik penataan tambang reaktor itu jauh lebih hebat dari sekarang, yang sangat
membuat malu ilmuwan sekarang ialah saat kita sedang pusing dalam menangani masalah limbah nuklir, manusia zaman prasejarah sudah tahu cara memanfaatkan topografi alami untuk menyimpan limbah nuklir,
Tambang uranium di Oklo itu kira-kira dibangun dua miliar tahun, setelah adanya bukti data geologi, dan tidak lama setelah menjadi pertambangan maka dibangunlah sebuah reaktor nuklir ini. Mensikapi hasil riset ini maka para ilmuwan mengakui bahwa inilah sebuah reaktor nuklir kuno, yang telah mengubah buku pelajaran selama ini, serta memberikan pelajaran kepada kita tentang cara menangani limbah nuklir. Sekaligus membuat ilmuwan mau tak mau harus mempelajari dengan serius kemungkinan eksistensi peradaban prasejarah itu, dengan kata lain bahwa reaktor nuklir ini merupakan produk masa peradaban umat manusia.
3.
Stonehenge.S
Tidak ada tempat telah
menghasilkan begitu banyak spekulasi dan teori-teori liar sebagai berdiribatu
Stonehenge. Setelah berkendara untuk mil melalui bukit-bukit dan dataran
pedesaan Inggrismelihat struktur yang tidak biasa ini membuat orang terkesiap.
Jalan-jalan di sekitar itu hanyamenimbulkan perasaan lebih aneh. Ada perasaan
bahwa ini adalah sesuatu yang sangat penting.Ini ejekan kami dengan misteri
itu.Selama lebih dari 5000 tahun itu telahberdiri diam berjaga di atas bumi.
Telahdigali, x-diperiksa dengan sinar, diukur,dan disurvei. Namun, meskipun
semuayang telah dipelajari tentang usia dankonstruksi, tujuannya masih
tetapmenjadi salah satu misteri besar dunia.Sekitar 3500 SM semi-nomadik
bangsayang menghuni Salisbury Plain mulaimembangun monumen yang sekarangdikenal
sebagai Stonehenge. Konstruksi asli adalah parit dan gundukan bundar dengan 56
lubangmembentuk sebuah cincin di sekeliling perimeter. Batu pertama untuk
ditempatkan di situsadalah Heel Stone. Saat itu didirikan di luar satu pintu
masuk ke situs. 200 tahun kemudian 80 blok bluestone itu diangkut dari tambang
hampir 200 mil jauhnya di Pegunungan Prescelly. Hal ini menduga bahwa blok ini diangkut dengan cara rakit di sepanjang
pantai dan naik welshsungai lokal, akhirnya ke darat diseret ke situs.
Batu-batu ini didirikan membentuk dua lingkarankonsentris. Pada suatu titik konstruksi ini dibongkar dan
bekerja mulai pada tahap akhir dari situs. Para bluestones dipindahkan dalam
lingkaran dan batu-batu raksasa Stonehenge yangmemberikan pandangan yang khas
dipasang. Beberapa batu besar ini timbang sebanyak 26 ton Ini tetap menjadi
misteri bagaimana batu-batu besar semacam itu bisa dipindahkan dari pertambangan
di utara Wiltshire oleh orang-orang yang dianggap primitif.
4.
Mesin Antikythera (Antikythera Mechanism)
Jauh
sebelum kalkulator dan komputer analog dikembangkan, pelaut Eropa telah
mengenal alathitung yang memiliki cara kerja sangat kompleks. Alat yang
diperkirakan dibuat sekitar dua abadSebelum Masehi ini, sepertinya dipakai
untuk menghitung informasi astronomi secara akurat. Meski telah ditemukan sejak
1902, fungsi alat yang disebut Mesin Antikythera (Antikythera Mechanism)
tersebut masih menjadi misteri. Saat ditemukan dari sebuah kapal Romawi Kuno yang karam di Pulau Antikythera, Yunani,
arkeolog Valerios Stains melihat roda-roda bergigi di antara serpihan artefak
lainnya. Setelah dikumpulkan, terdapat 82 pecahan yang mengandung 30 roda
bergigi buatan tangan dari bahan perunggu. Pecahan yang terbesar mengandung 27 roda bergigi. Para peneliti yakin alat ini masih utuh ditempatkan dalam kotak kayu dengan
dua pintu dan dilengkapi cara menggunakannya. Untuk memperoleh hasil perhitungan mungkin pemakainya harus
memutar engkol. “Mekanisme kerja alat ini
jauh lebih kompleks daripada alat hitung yang dikembangkan setidaknya 1000
tahun sesudahnya,” tulis para peneliti dalam jurnal Nature edisi terbaru. Meski
demikian asal-usul dan tujuan pembuat alat
ini belum diketahui sampai sekarang.
Walaupun
bentuk rincinya tidak jelas terlihat, peneliti gabungan dari Inggris, Yunani,
dan AS bisa merekonstruksi modelnya menggunakan tomografi sinar-X. Hasil
pemindaian menunjukkanada angka-angka, gambar-gambar zodiak, dan kalender Mesir
yang tergambar di bagian tengah struktur utama. Di bagian belakangnya, terdapat
informasi yang sepertinya menggambarkan siklus bulan dan pola
gerhana.Sepertinya, pembuatnya juga telah merancang agar alat ini dapat memodelkan bidang langit dengan akurat.
Misalnya, Bulan pada saat-saat tertentubergerak lebih cepat karena rotasinya
yang elips sehinggadibuatlah roda bergigi dengan ukuran berbeda-beda
untuk mengaturnya.Peneliti juga mampu menerjemahkan lebih banyak
tulisanyang menjelaskan mekanisme kerja alat hingga dua kali lipatdari hasil
yang telah dicapai sebelumnya. Kombinasi angkadan tulisan menunjukkan bahwa
alat ini mungkin jugadigunakan untuk menghitung pergerakan planet-planet.
Sebab,disebutkan pula kata Venus dan stasioner yang cenderungmenjelaskan
peradaran planet. Beberapa menduga MesinAntikythera hanya menampilkan Venus dan
Merkurius, tapisebagain peneliti yakin juga dipakai untuk menandaipergerakan
planet-planet lainnya. “Kalau melihatnya,
Anda pasti bertopang dagu dan berpikir,
memang cerdas. Ini desain teknis yang brilian,” ujar Profesor Mike Edmunds, profesor astrofisika dari
Universitas Cardiff.[6]
BAB III
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Ilmu pengetahuan sejati
mengharuskan untuk selalu tidak yakin, selalu mempertimbangkan ulang, dan
secara konstan mendefinisikan ulang dasar-dasar teori sesuai dengan
penemuanpenemuan yang dibuat, dan proses ini kadang kala membutuhkan waktu yang
panjang untuk penelitian dan penyelidikan. Kita telah mengetahui versi sejarah
yang secara linier meningkatkan evolusi teknologi, namun penemuanpenemuan
seperti yang disampaikan diatas menyampaikan cerita yang jauh berbeda,
menginspirasi sebuah pemikiran yang serius pada hipotesa kita saat ini. Ketika
berhadapan dengan begitu banyak bukti yang mempertanyakan perkiraan sejarah
masa kini dan teknologi canggih nenek moyang kita, benarbenar tidak patut dan
tidak ilmiah untuk mengesampingkan artifakartifak tersebut dalam rangka
melindungi kepercayaan yang belum bisa dibuktikan kebenarannya.
Perkembangan teknologi ini tidak
terlepas dari adanya perkembangan dalam bidang sains yang juga telah berlangsung dengan pesat sekali
terutama sejak abad ke-19 hingga sekarang.
Proses perkembangan sains yang telah dilakukan oleh parailmuwan sains, membawa dampak positif bagi
perkembangan teknologi, dengandiciptakannya alat peralatan yang
merupakan produk teknologi. Produk teknologi ini pada gilirannya juga
membawa kemajuan dalam bidang sains.
DAFTAR PUSTAKA
Heru Santos, Landasan
Etis bagi Perkembangan Teknologi. Yogyakarta: Tiara
Wacana Yogya, 2000.
Burhanuddin
Salam, Sejarah Filsafat Ilmu dan
Teknologi, Jakarta : Rineka Cipta,
2000.
Anna Poedjiadi, Sains Teknologi Masyarakat
“Modal Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai” .
Bandung : Remaja Rosdakarya.
[1] Heru Santos, Landasan Etis bagi Perkembangan Teknologi. Yogyakarta: Tiara Wacana Yogya, 2000, hlm,75
[2] Ibid, hlm, 77-79
[4] Anna
Poedjiadi, Sains Teknologi
Masyarakat “Modal Pembelajaran Kontekstual Bermuatan Nilai”
. Bandung : Remaja Rosdakarya, 2005, hlm. 47-49
[5] http://wartawarga.gunadarma.ac.id/2010/01/perkembangan-teknologi-bagi-kehidupan-manusia
diakses 22 maret 2011
[6] http://www.scribd.com/doc/50992975/Bukti-Kemajuan-Teknologi-Zaman-Prasejarah
diakses 22 maret 2011
Tidak ada komentar:
Posting Komentar